PROSES PEMUGARAN CANDI

PROSES PEMUGARAN CANDI


Prinsip pemugaran sesuai dengan aturan ICOMOS adalah mempertahankan keaslian bentuk, keaslian tata letak, keaslian material, serta teknik pembuatan.


Tahap Pemugaran:

1. Pre Pemugaran

Dilakukan kajian2 pra-pemugaran yang meliputi studi kelayakan, studi teknis, dan studi kasus. Berdasar kajian2 itu didapatkan data ttg kerusakan, penyebab kerusakan, dan penanggulangannya. Studi kelayakan akan merekomendasikan bentuk pemugaran, apakah bongkar total atau sebagian saja. Pre Pemugaran melibatkan arkeolog, tenaga teknis, juru gambar, juru ukur serta fotografi.


2. Pelaksanaan Pemugaran

Dari hasil kajian ditentukan pemugaran dilakukan secara total atau sebagian. Prosedur Pemugaran melalui beberapa tahap yaitu persiapan, pembongkaran, konservasi, penyusunan kembali, penyelesaian akhir, pembenahan lingkungan.


a. Tahap Persiapan

Pengadaan alat& bahan, tenaga, bangunan barak, konstruksi perancah, dan fasilitas pengadaan air, sistem drainase dan resapan limbah kimia serta pengukuran dan penggambaran.


b. Tahap Pembongkaran

Sebelum dibongkar dilakukan registrasi thd batu2 yang dibongkar sehingga diketahui asalnya. Selain itu pada saat pembongkaran dilakukan pengawasan, perekaman data teknis arkeologis, serta pendokumentasian.


c. Tahap Konservasi

Kegiatannya meliputi pembersihan batu dengan cara mekanik dan kimiawi, perbaikan batu2 yang rusak, pengawetan batu, pemasangan lapisan kedap air, dn pengaturan drainase bangunan. Pembersihan mekanik dengan disikat dan diguyur air, pembersihan kimiawi dengan AC 322. Batu2 rusak disambung, diberi angkur, diinjeksi, dikamuflase, dan diganti. Batu yang pecah disambung dengan perekat Epoxy Resin.


d. Tahap Penyusunan kembali

Kegiatan meliputi pemadatan dasar pondasi, penyusunan kembali batu candi, pengutan dengan pembetonan di dalam struktur bangunan, pemasangan angkur pada bagian yang berkonstruksi lemah, pemasangan batu baru, pemasangan lapisan kedap air.

Penyusunan kembali bangunan candi menggunakan sistem anastilosis yaitu batu asli yang sudah runtuh dan berserakan dicari, dikumpulkan, diseleksi dan dilakukan penyusunan percobaan.


e. Tahap Penyelesaian

Kegiatan meliputi pemahatan permukaan batu baru, pemberian tanda batu baru, pemasangan penangkal petir, dan pembongkran perancah


f. Tahap Pembenahan Lingkungan

Kegiatan meliputi pembersihan kotoran dan sisa2 bongkaran candi dan pembuatan sistem drainase.


Disarikan dari Buku “Bandung Bandawasa di Masa Kini. Kisah di Balik Megahnya Hasil Pemugaran Benda Cagar Budaya”


Sumber data : Maria Tri Widayati