PELARIAN RADEN WIJAYA

PELARIAN RADEN WIJAYA


Setidak-tidaknya ada tiga Sumber sejarah yang dapat dijadikan bahan untuk merekonstruksi bagaimana Raden Wijaya melarikan diri dari Singasari menuju Madura.


Sumber yang dimaksud adalah Naskah Pararaton, Kidung Ranggalawe dan Prasasti Kudadu. 


Pelarian Raden Wijaya menurut Naskah Pararaton dan Kidung Ranggalawe adalah sebagai berikut; 


1. Keraton TUMAPEL, ( Titik awal keberangkatan Raden Wijaya menghadapi musuh di Utara).


2. Desa MAMELING, Lokasi pertempuran melawan pasukan Daha pimpinan Jaran Guyang,


3.Kembali ke Tumapel, karena mendengar Krtanagara telah terbunuh dan istana dikuasai musuh. Pasukan Raden Wijaya kemudian dipukul mundur ke SAWAH MIRING oleh Pasukan Daha yg datang dari selatan pimpinan Kebo Mundarang.


4. Desa TALAGA PAGER, Titik dimana Raden Wijaya dan Pasukan terakhir dikejar musuh.


5. Desa PANDAKAN, Raden Wijaya di tolong oleh tetua desa Pandakan bernama Macan Kuping, di desa ini Gajah Pagon dititipkan karena pahanya terluka akibat tertancap tombak sampai tembus, Macan Kuping membuatkan sebuah gubuk di tengah ladang sebagai persembunyian.


6. DATAR, lokasi Raden Wijaya dan rombongan akan Naik perahu menyeberang ke Madhura.


Sementara itu, menurut Sumber Prasasti Kudadu 1294 : adalah sebagai berikut: 


1. Keraton TUMAPEL, Titik awal keberangkatan pasukan Raden Wijaya menuju Utara.

Dari istana Tumapel Raden Wijaya berangkat bersama Ardharaja, menantu Krtanagara karena mendengar bahwa pasukan musuh telah tiba di Desa Jasun Wungkal.


2. Desa KEDUNG PELUK, Desa dimana Raden Wijaya pertama kali berjumpa dengan musuh dan bertempur.


3. DesaLEMBAH dan BATANG, lokasi perjalanan Raden Wijaya dan Rombongan tanpa berjumpa musuh.


4. Desa KAPULUNGAN, Tempat Raden Wijaya kembali bertemu musuh dan bertempur,


5.Desa RABUT CARAT, Lokasi dimana Raden Wijaya bertemu musuh dari barat. Di kesempatan ini Ardharaja pergieninggalkan Raden Wijaya untuk bergabung dengan musuh ( pasukan Daha ). Saat itu pengikut Raden Wijaya tersisa enam ratus orang.


6. Desa PAMWATAN APAJEG, di tempat ini Raden Wijaya dikejar kejar musuh dan kehilangan banyak prajurit.


7. Desa TERUNG, Desa tujuan dimana Raden Wijaya ingin meminta bantuan kepada akuwu Rakryan Wuru Agraja ketika pasukannya makin terdesak oleh musuh, rencana ini dilakukan pada malam hari melewati Kulawan, namun tetep saja Raden Wijaya ketemu musuh, sehingga tujuannya diubah kearah Kembangsri,


8. Di KEMBANGSRI Raden Wijaya dikejar kejar musuh hingga menyebrangi sungai besar ( Sungai Mas ) dan prajuritnya banyak tewas karena tenggelam dan tertusuk tombak musuh.


9. Desa KUDADU, Setelah menyeberangi Sungai Mas, pasukan Raden Wijaya berjalan menuju desa Kudadu dan diterima oleh kepala desa setempat. Kepala desa Kudadu kemudian membantu Raden Wijaya mengantarkan menyeberang menuju Madhura melewati Rembang.