Mengapa Hawa Tercipta Saat Adam Tertidur ?

:: Mengapa Hawa Tercipta Saat Adam Tertidur ?? ::


Bismillaahirrohmaanirrohiim..


Dikatakan bahwa seorang laki-laki jika kesakitan, maka dia akan membenci. Sebaliknya wanita saat dia kesakitan, maka semakin bertambah sayang dan cintanya.


Seandainya Hawa diciptakan dari Adam 'alaihissalam saat Adam terjaga, pastilah Adam akan merasakan sakit keluarnya Hawa dari sulbinya, hingga dia akan membenci Hawa.Akan tetapi Hawa diciptakan dari Adam saat dia tertidur, agar Adam tidak merasakan sakit dan tidak membenci Hawa.


Sementara seorang wanita akan melahirkan dalam keadaan terjaga, dia melihat kematian ada dihadapannya, akan tetapi semakin bertambah sayang dan cintanya kepada anak yang dilahirkannya, bahkan dia akan menebusnya dengan kehidupannya.


Sesungguhnya Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk bengkok yang tugasnya adalah melindungi Qalbu (jantung, hati nurani).


Tugas Hawa adalah menjaga qalbu. Oleh karena itu Hawa diciptakan dari tempat yang nantinya akan berinteraksi dengannya. Sementara Adam diciptakan dari tanah, karena dia akan berinteraksi dengan tanah, dia akan menjadi petani, tukang batu, tukang besi, dan tukang kayu.


Adapun seorang wanita, maka akan berinteraksi dengan perasaan, dengan hati. Dia akan menjadi seorang ibu yang penuh kasih, seorang saudari yang penyayang, seorang putri yang manja dan seorang istri yang penurut.


Kedokteran modern telah menetapkan bahwa seandainya bukan karena tulang rusuk tersebut pastilah pukulan yang paling ringan yang diberikan kepada jantung akan menyebabkannya rusak dan menuju kepada kematian.


Maka Allah menciptakan tulang rusuk tersebut untuk menjaga qalbu. Kemudian Dia menjadikannya bengkok untuk melindungi qalbu dari sisi yang kedua. Oleh karena itu, wajib bagi Hawa untuk berbangga karena dia diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok!!


Dan wajib bagi Adam untuk tidak berusaha meluruskan tulang yang bengkok tersebut, dikarenakan dia, sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shollaloohu alaihi wasallam, jika seorang laki-laki berusaha meluruskan yang bengkok tersebut dengan serta merta, maka dia akan mematahkannya.


Yang dimaksud dengan kebengkokan tersebut adalah perasaan yang ada pada diri seorang wanita yang mengalahkan perasaan seorang laki-laki.


Maka wahai Adam, janganlah merendahkan perasaan Hawa, dia memang diciptakan seperti itu; dia adalah separuh bagian dari masyarakat sosial yang membangun separuh yang lain. Sekalipun demikian, hampir seorang wanita shalihah bisa menjadi keseluruhan masyarakat sosial tersebut.


Penulis: Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi hafizhohulloh.

dari Majalah Qiblati edisi 11 tahun V, Ramadhan 1431 H- Agustus 2010 via Hizbul Majid Al-Jawi