BEKERJALAH, JANGAN JADI PENGANGGURAN

BEKERJALAH, JANGAN JADI PENGANGGURAN !


Suatu saat Khalifah Umar bin Khatab pergi ke zaman melihat keadaan rakyatnya. Khalifah melewati sebuah masjid. Di dalamnya terlihat sekelompok anak muda sedang asyik beribadah. Diantaranya terlihat sangat khusyuk beribadah. Lalu Khalifah Umar pun masuk ke masjid tersebut.


“Siapakah kalian,” tanya sahabat Khalifah Umar. Salah satu diantaranya kemudian menjawab, ”Kami adalah sekelompok anak muda yang berserah diri (bertawakal) kepada Allah. Sepanjang hari kami habiskan waktu untuk berdzikir, berdoa dan melakukan sholat sunat.” 


Mendengar jawaban tersebut Khalifah Umar berkata dengan lantang, 


”Hai anak muda keluarlah dari masjid dan bekerjalah! Jangan kalian menjadi pembohong. Harap tahu saja Allah tidak akan menghujankan emas dari langit.”


Mendengar bentakan Khalifah Umar, para pemuda tersebut menjadi terkejut. Padahal sebelumnya berharap akan mendapatkan pujian dari Khalifah.


"Wahai Amirul Mukminin, bukankah Allah memberi kecukupan kepada orang yang berserah diri dan Dia pulalah yang berjanji untuk memberikan jaminan rizki kepada makhluk-Nya?" ungkap salah seorang diantara pemuda itu berargumentasi.


Kata Umar, kalian bukan tipe orang yang berserah diri kepada Allah. Orang yang berserah diri kepada Allah adalah orang yang rajin bekerja untuk menggali potensi alam dengan tanpa meninggalkan doa kepada-Nya.


Kemudian Umar berkata, ”Hai umat manusia carilah rizki di muka bumi, jangan kalian menjadi beban orang lain. 


Bekerjalah secara baik dan benar karana bekerja dengan seperti itu banyak dibutuhkan. Bila diantara kalian yang pandai berdagang, maka jadilah pedagang yang handal." 


Umar melanjutkan, "Janganlah ada diantara kalian orang yang duduk bermalasan sambil berdoa, ”Ya Allah berikanlah aku rizki yang halal, yang banyak yang membawa berkah. ”Ingatlah Allah tidak akan menurunkan hujan emas dari langit. Allah memberikan rizki kepada umat manusia dengan disertai usaha, tidak datang begitu saja. Sesuai dengan usahanyalah seseorang akan memperoleh rizki.”


Selanjutnya Khalifah Umar mengutip jawaban Rasulullah SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat. “Ya Rasulullah amal apakah yang terbaik ?” jawab beliau,” Bekerjalah dengan tangannya sendiri.” 


Bahkan lebih jauh Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bekerja dan mencukupi kebutuhan sendiri. 


”Tangan di atas lebih baik dari pada tangan dibawah.”


 Bagaimana bisa memberi sesuatu kepada orang lain kalau kita sendiri serba kekurangan.


Islam membenci pengangguran sebab kemalasan, dan sebaliknya menyukai orang-orang yang mau bekerja keras. 


Secara fiqih, bekerja mencari nafkah adalah wajib, sedangkan berpangku tangan hukumnya adalah haram. 


Sebab, orang menganggur berarti tidak memanfaatkan anugerah yang telah Allah berikan, berupa nikmat pikiran, nikmat kekuatan, kesehatan, dan lain sebagainya.


Secara fitrah, manusia adalah makhluk sempurna yang memiliki kompetensi diri yang unik, beragam, dan sesuai dengan bidang pekerjaan tertentu. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, manusia memiliki potensi yang bisa digunakan untuk bekerja.


Berpangku tangan bukan hanya membuat orang tak mendapat penghasilan, tapi bisa juga menjerumuskannya pada perilaku buruk meminta-minta, bahkan merugikan orang lain, demi memenuhi kebutuhan hidupnya.