FILOSOFI GUNUNGAN

FILOSOFI GUNUNGAN

DALAM TORAH, INJIL, ALQURAN.


Tradisi Jawa, kata benda atau kata kerja yg menunjuk bukan sesungguhnya diakhir kata tersebut ditambahkan dg akhiran "an" contohnya judul diatas yg asal katanya dari gunung menjadi gunungan. Contoh lain yg ditambahkan akhiran "an", yaitu; mainan, perempatan, bohongan, dll.


Kata gunung dlm bahasa kitabiyah adalah perumpamaan dari struktur kekuasaan/kerajaan, Piramida Kekuasaan.


Gambar-gambar dlm gunungan adalah bahasa simbol yg berkaitan dengan unsur kekuasaan. 


POHON

Dalam Torah, Injil dan Alquran simbol pohon adalah sebuah ajaran, baik ajaran Tuhan atau pun ajaran setan/iblis. Pohon dalam gunungan adalah simbol ajaran Tuhan. Pohon juga simbol dari manusia, Alquran 14:24-26 dan Lukas 13:2-9.


Perumpamaan Pohon terbagi tiga bagian, yaitu: akar adalah perumpamaan ilmu (aqidah), batang/ranting adalah perumpamaan perbuatan/amalan dan buah adalah perumpamaan hasil dr perbuatan (karya). Pohon yg baik diumpamakan pohon yg menghasilkan buah yg manis dan berbuah setiap musimnya. Sebaliknya pohon yg buruk akan berbuah busuk, luarnya saja yg baik didalamnya busuk. Ada juga pohon yg lebat daunnya tetapi tidak ada buahnya adalah simbol manusia yg banyak omong tetapi tidak ada perbuatannya spt kisah Ahli Torah dlm Injil dlm perumpamaan Pohon Ara.


Dalam kisah Adam di surga, banyak pohon yg buahnya dapat dimakan tetapi tidak boleh pohon yg satu itu. Pohon tsb adalah perumpamaan ajaran setan/iblis, pohon yg buruk. Ajaran setan tsb adalah perbuatan sundal atau musyrik.


Dalam Injil pohon yg baik itu disebut pohon kehidupan, yaitu ajaran Tuhan Semesta Alam.


BINATANG.

Jika diamati didahan pohon dlm gunungan terdapat beberapa jenis binatang. Binatang juga dlm kitabiyah adalah perumpamaan manusia yg mempunyai berbagai karakter binatang. Ingat kisah Bahtera Nuh yg membawa binatang berpasang-pasangan, itulah perumpamaan manusia yg akan disatukan dg ajaran Tuhan Semesta Alam menjadi satu karakter yaitu karakter Tuhan, segambar dan serupa dg alam semesta yg telah aslama (tunduk dan patuh) pada kodratNya.


RUMAH JOGLO.

Rumah dlm kitabiyah disebut juga sebagai Bait Allah atau Baitullah adalah simbol  struktur kekuasaan kerajaan yg memiliki hukum dan perangkatnya  menaungi rakyat yg hidup didalamnya agar tercipta kehidupan manusia yg damai sejahtera.


PENJAGA

Seperti budaya Jawa didepan rumah terdapat dua patung penjaga pintu adalah simbol malaikat yg membangun dan menjaga rumah tersebut. Malaikat asal katanya adalah malak yg memiliki arti kekuatan. Malaikat esensinya pembawa risalah (Wahyu), salah-satunya disimbolkan sbg orang mukmin atau ashabul kahfi (orang gua) yg mengusahakan terwujudnya Baitullah tsb dan kemudian menjaganya. Dalam ajaran Kejawen, penjaga tsb disebut sbg Batara Yudha.


DUA PASANG MATA

Adalah simbol setan/iblis yg selalu menggoda manusia yg telah bersunat (suci) agar kembali menjadi karakter binatang atau kembali ke jalan yg sesat. Iblis itu dekat dg orang2 mukmin dan dia berada di surga sebagaimana kisah Adam didalam surga. Dalam Kejawen, iblis disebut sbg Batara Kala.


Demikianlah, beberapa simbol2 didalam gunungan. Selanjutnya, silahkan dilengkapi atau dikoreksi dg argumentasi yg baik agar dapat bermanfaat bagi byk orang.


Salam

Shalom

Rahayu