Ditanam Sembilan Dewan Adat Kerajaan Gowa

Ditanam Sembilan Dewan Adat Kerajaan Gowa


Nama Tala' Salapang memang populer sebagai sebuah wilayah. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana asal-usulnya. Beragam versi cerita beredar mengenai siapa sesungguhnya yang menanam pohon yang konon berusia ratusan tahun tersebut.Tala' Salapang dalam bahasa Makassar berarti sembilan pohon lontar. Kesembilan pohon lontar itu memang tumbuh berjajar di salah satu ruas Jl Sultan Alauddin.


Tala'salapang, konon kabarnya, bermula pada pemerintahan I Sambo Daeng Niasseng Karaeng Pattingaloang atau Raja Tallo ke-5 (1576-1593). "Tala' salapang ditanam sembilan orang dewan adat kerajaan Gowa atau disebut Bate' Salapang. Mereka juga disebut sembilan kasuwiyang atau sembilan pengabdi,"


Bate' Salapang ini dibentuk, sebagai penengah terjadinya silang pendapat antara kerajaan Gowa dan kerajaan Tallo pada waktu itu. "Ada pesan leluhur yang mengatakan, barang siapa yang mengadu domba kerajaan Gowa dan Tallo, maka dia akan binasa hingga ke keturunannya," terangnya.


Berdasarkan pesan leluhur inilah, maka bate' salapang menyepakati menanam sembilan pohon lontar sebagai simbol perdamaian. "Sembilan tala' salapang itu masing-masing mengandung makna," tutur lelaki berkacama ini.


Misalnya, persatuan (passereang), kesucian hati (tullusu ati/ininnawa), perkataan bijak (kana tojeng), keberanian tak berujung (kabaraniang), martabat kebangsaan (siri'), satu kata berikut perbuatan (kontu tojeng) maupun menjadi tempat panutan (kalabbirang).


Dikutip dari tulisan : Ahmad Aulia Rizaly