Motif Batik di Indonesia
Berbicara tentang batik berarti tidak terlepas dari kain motif dari Indonesia khususnya kain khas adat etnis Jawa dari pulau Jawa tentunya , akan tetapi batik bukan satu-satunya kain motif di dunia.
Ada beberapa kain motif serupa tapi tidak sama, seperti Cheongsam kain motif dari China dan Saree kain motif dari India, tetapi tidak cukup disitu masih banyak lagi kain motif di dunia yang jarang kita dengar seperti kain Kasuri dari Jepang, kemeja Hawai / aloha shirt dari Hawai USA, kain Kente dari afrika barat dan kain Kitenge dari afrika timur semua itu adalah kain motif yang kita ketahui saat ini.
Kembalil lagi, jika kita berbicara tentang kain batik itu pasti dari Jawa, dan jika ada kain batik di luar pulau jawa itu dipastikan 100% adalah bentuk pengaruh dari budaya Jawa yang tersebar. Karena kata batik itu merujuk pada bahasa Jawa yang memiliki arti memberi titik pada kain mori/kafan, menggunakan lilin malam dengan canting sebagai media dan alat pewarna dalam pembuatan motif batik.
Mungkin sobat ambyar ada yang bertanya apasih alasan memberi motif pada kain mori/ kafan ?
Perlu diketahui sobat, kain mori / kafan adalah kain polos putih yang biasa digunakan untuk busana orang meninggal dengan prosesi adat istiadat orang Jawa, orang yang meninggal sebelum di kebumikan akan di bungkus dengan kain mori / kafan ( Di Pocongi ), tentunya akan sangat canggung jika orang yang masih hidup menggunakan kain mori/kafan untuk aktivitas sehari-hari, maka dari itu pemberian motif adalah solusi untuk membedakan kain untuk orang meninggal dan kain untuk orang yang masih hidup, serta pemberian motif batik juga menambah kesan keindahan dalam berbusana.
sekali lagi, Ada banyak kain motif diseluruh dunia, tapi namanya berbeda-beda, jika berbicara tentang batik berarti merujuk pada kain motif dari jawa Indonesia. Dan jika berbicara kain songket berarti merujuk pada kain motif dari sumatra Indonesia.
Jadi, jika ada orang Malaysia mengklaim batik dari malaysia itu adalah sebuah lelucon terbombastis menjelang abad 22.