Meriam Ki Jagur
Di kawasan Kota Tua Jakarta, ada sebuah meriam besar peninggalan Belanda yang berbentuk unik. Meriam ini bernama Meriam Si Jagur atau Meriam Ki Jagur.
Meriam ini berbentuk sebuah tangan yang sedang mengepal sambil menyelipkan ibu jari di sela telunjuk dan jari tengah. Bentuk ini membuat Meriam Si Jagur terkesan mesum.
Meriam Si Jagur punya ukuran yang cukup besar. Panjangnya 3,8 meter. Lingkar terbesar badannya 2,06 meter. Lingkar terkecil badannya 1,22 meter. Lebar badan meriam 1 meter.
Panjang tangan di pangkal meriam adalah 41 sentimeter dan lingkar tangannya sekitar 60 sentimeter. Berat total Meriam Si Jagur adalah sekitar 3,5 ton.
Meriam "mesum" ini kini menjadi bagian dari koleksi Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal juga sebagai Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua.
Asal-Usul Meriam Si Jagur Menurut catatan orang-orang Belanda, meriam ini dibuat oleh seorang Portugis bernama Manoel Tavares Bocarro di sebuah bengkel bernama St Jago de Barra di daera Macau sekitar abad 16 atau 17. Nama Si Jagur dicomot dari nama bengkel tersebut.
Sekitar tahun 1604 Meriam Si Jagur dibawa Belanda mengembara ke belahan dunia timur, yakni ke Malaka, di Semenanjung Malaysia. Selama puluhan tahun meriam ini berada di Malaka, kendati tidak setiap saat digunakan untuk berperang.
Kemudian meriam ini dibawa ke wilayah lainnya. Dan akhirnya, pada 1 Februari 1641, meriam ini tiba di Kota Batavia, daerah jajahan baru Belanda.
Sumber : https://www.google.com/amp/s/nationalgeographic.grid.id/amp/133284423/misteri-meriam-cabul-si-jagur-yang-dipakai-belanda-di-batavia