Rumah Godang Minangkabau

RUMAH PANJANG SUKU PATOPANG BASAH DI KAMPAR KIRI


Ini ialah rumah godang Minangkabau di Nagari Ludai, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Rumah godang ini bernama "rumah panjang", milik suku Patopang Basah yang merupakan asal muasal suku Patopang Basah di wilayah Kerajaan Gunung Sailan.


Rumah Godang suku Patopang atau Pitopang Ludai ini awalnya didirikan oleh Datuk Rajo Penghulu sebagai mamak pertama bagi kemenakan pesukuan Pitopang Koto Ludai. Penghuni awal Rumah Godang ini adalah Ninik Sangko Bulan dan Ninik Taman Ijuk. Dari dua soko inilah kemudian suku pitopang berkembang, sebagai suku yang menjadi pucuk adat maka rumah godang kaum suku Pitopang terletak di tengah-tengah Koto Ludai.


Di dalam sejarah perkembangannya akibat (bakampuang ramai padi manjadi). Koto Ludai menjadi Negeri terbesar setelah Negeri Kuntu di Rantau Kampar Kiri. Pada masa ini masing-masing rumah godang menjadi berkembang termasuk Rumah Godang Suku Pitopang Koto Ludai.

Dalam Sejarahnya dari satu Rumah Godang Tuo, setidaknya sudah pernah berdiri sebanyak 4 rumah godang dalam pesukuan Pitopang Basah yaitu :

1. Rumah Godang Tuo

2. Rumah Panjang

3. Rumah Godang Lantai Bosi

4. Rumah Godang Tonga Laman


Pada tahun 1905 masehi, masa Kerajaan Gunung Sailan yaitu pada masa kekuasaan Datuk Ghasir sebagai Datuk Sutan Maharajo Lelo (Tan Djalelo) di Negeri Ludai dan Datuk Saptu Sebagai Datuk Maharaja Besar Khalifah Ludai. Rumah Godang pesukuan Pitopang Basa ini kemudian dibangun sangat megah, bahkan arsitek untuk merenovasi rumah Godang ini di datangkan dari ranah Minang. Setelah tahun 1905 ini maka berdirilah rumah Godang di Koto Ludai yang memiliki bentuk yang sangat megah dahulunya dengan arsitek “Rumah Godang Bagonjong” masyarakat umum menyebutnya  "Uma Gonjong” rumah yang atapnya bertingkat-tingkat dengan bentuk sperti layar perahu dan di ujungnya dilengkapi dengan tunjuk langit.