Kisah Singkat Nabi Sulaiman dari Lahir sampai Wafat, Dikaruniai Mukzizat Luar Biasa

Kisah Singkat Nabi Sulaiman dari Lahir sampai Wafat, Dikaruniai Mukzizat Luar Biasa


Nabi Sulaiman AS merupakan salah satu dari 25 nabi yang diutus oleh Allah SWT. Seperti kisah nabi lainnya, kisahnya banyak disebutkan melalui ayat-ayat firman Allah SWT di Al-Qur'an. Menariknya, kisahnya tersebar melalui ayat-ayat di surah yang berbeda dalam Al-Qur'an.

Mengutip buku AlQuran dan Prinsip Ketatanegaraan Studi Kisah Nabi Sulaiman oleh Agus Rizal dkk., kisah Nabi Sulaiman ditemukan pada 16 ayat yang tersebar dalam 7 surah di dalam Al-Qur'an. Sejumlah ayat tersebut menyebutkan kata kunci Sulaiman. Tujuh surahnya antara lain Al-Baqarah, An-Nisa, Al-An'am, Al-Anbiya, An-Naml, Saba, dan Sad.


Seperti apa kisah Nabi Sulaiman sejak lahir hingga wafat secara singkat? Simak kisahnya berikut ini ya, Bunda!


Masa Muda Nabi Sulaiman

Dikutip dari buku Kisah Teladan Menakjubkan 25 Nabi karya Ariany Syurfah, M.Pd, Nabi Sulaiman lahir di Palestina. Nabi Sulaiman merupakan anak dari Nabi Daud AS. Al-Quran menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman AS sejak usianya yang masih kecil telah menunjukkan kesalehan dan ketaatannya kepada Allah.


Hadirnya Nabi Sulaiman di tengah-tengah keluarga merupakan anugerah untuk keluarganya, terutama bagi sang ayah, Nabi Daud AS. Menginjak remaja, Nabi Sulaiman menunjukkan kecerdasannya. Ini berkat doa sang ayah yang menginginkan agar diberi seorang anak yang cerdas.


Baca Juga :

25 Kisah Nabi yang Patut Diteladani Lengkap dengan Mukjizat dan Nasihat

Selain cerdas, Nabi Sulaiman dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan dapat membuat keputusan yang adil. Suatu ketika, Nabi Daud dan Nabi Sulaiman bertemu dengan pemilik kebun dan pemilik kambing. Pemilik kebun ingin minta ganti rugi pada pemilik kambing karena kebunnya telah dirusak kambing.


Mulanya, Nabi Daud AS meminta pemilik kambing untuk ganti kerusakan. Namun, Nabi Sulaiman AS memberikan pendapat yang mana ternyata menguntungkan kedua belah pihak. Pemilik kambing menyerahkan kambingnya, tapi pemilik kebun harus merawat kambing. Sementara, pemilik kambing harus merawat kebun agar keadaan seperti semula.


Nabi Sulaiman Jadi Raja dan Kisahnya dengan Ratu Balqis

Walaupun pada saat itu Nabi Daud telah memiliki beberapa orang anak, Nabi Sulaiman AS yang teristimewa karena ia mampu mewarisi tahta kerajaan sang ayah. Akan tetapi, rupanya keistimewaan tersebut membuat sang kakak iri. Kakak tertuanya, Absyalum merasa iri padanya. 


Absyalum kemudian berencana untuk merebut kekuasaan sang ayah dengan menyusun kekuatan secara sembunyi-sembunyi. Namun, usahanya gagal karena terbunuh dalam kerusuhan akibat masyarakat pro dan kontra.


Nabi Sulaiman AS pun pada akhirnya menggantikan tahta sang ayah. Ketika menjadi raja, Sulaiman justru tidak silau dengan kekuasaan dan hadiah. Ia tetap jujur dan tidak sombong.


Saat menjadi raja, Nabi Sulaiman AS mengandalkan burung hud-hud untuk bersurat. Dari burung hud-hud lah, Nabi Sulaiman tak sengaja dipertemukan dengan Ratu Balqis. Singkat cerita, burung hud-hud itu belum kembali ketika Sulaiman AS mengadakan acara. Setelah burung itu kembali, ia mengatakan bahwa terdapat kerajaan yang tak kalah besar bernama Saba.


Kerajaan itu dipimpin oleh seorang ratu bernama Balqis. Mendengar itu, Nabi Sulaiman AS berkeinginan untuk menyurati Ratu Balqis. Sebagai utusan Allah SWT, ia ingin mengajak Ratu Balqis dan rakyatnya untuk memeluk Islam.


Setelah bersurat, Ratu Balqis terkejut dan mendiskusikannya pada penasihat kerajaan. Ratu pun berpesan balik pada Sulaiman AS, seharusnya ia segan karena negeri yang dipimpin Ratu Balqis adalah negeri yang besar dan kuat. Ia lalu mengutus anak buahnya untuk mengirimkan hadiah berupa harta benda yang berlimpah untuk Nabi Sulaiman.


Bersurat lagi dengan Ratu Balqis, balasan Nabi Sulaiman AS lebih mengejutkan Balqis.


"Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina," kata Nabi Sulaiman.


Ratu Balqis pun akhirnya berniat menyambangi istana sang nabi. Nabi Sulaiman kemudian meminta golongan jin untuk membawa singgasana Ratu Balqis sebelum mereka datang menyerahkan diri. Dalam waktu sekejap, singgasana Ratu Balqis berada di istana Nabi Sulaiman.


Begitu sampai istana, Ratu Balqis tak hanya dikejutkan dengan singgasananya yang sudah berada di dalam istana, tapi juga kemegahan istana Nabi Sulaiman. Saat diminta masuk ke dalam istana, Balqis bahkan menyingkapkan pakaiannya karena mengira sedang melewati kolam air. Ratu Balqis kemudian berserah diri dan mengaku kebesaran Allah SWT.  


Mukjizat Nabi Sulaiman

Sepanjang hidupnya, Nabi Sulaiman AS diberikan kelebihan atau mukjizat yang tak dimiliki manusia lain. Dalam firman Allah SWT surat Al-Anbiya 78-79, Allah memberikan Sulaiman pemahaman hukum sehingga ia dapat memutuskan suatu keputusan yang adil dan mendekati kemaslahatan.


Allah memberikan kelebihan banyak kepada Nabi Sulaiman AS di antaranya kemampuan menundukkan angin sesuai perintahnya. Hal tersebut ada dalam surat Saba ayat 12:


"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)."


Mukjizat lain yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS adalah kemampuannya menundukkan jin dan setan. Ia perintahkan kepada mereka untuk mengerjakan senya hal yang diperlukan. Hal ini disampaikan melalui firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 82. Setiap setan yang membangkang akan dihukum ke dalam neraka. Ini tertuang dalam firman Allah SWT, Sad (37-38) dan Saba (12-13).


Mukjizat lain yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman adalah kemampuan berbicara dan mengerti bahasa burung dan semut.


Wafatnya Nabi Sulaiman

Mengutip buku Menengok Kisah 25 Nabi Rasul karya Ahmad Fatih, Nabi Sulaiman As wafat di usia 66 tahun, Nabi Sulaiman meninggal dengan cara yang berbeda dibandingkan manusia lainnya. Ia meninggal saat duduk di atas kursi. Kematiannya baru diketahui setelah tongkat miliknya dimakan rayap.


Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Saba ayat 13:


"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."


Dari kisah Nabi Sulaiman terdapat sejumlah pelajaran yang bisa dipetik untuk kecil, terutama pada karakter dan sikapnya semasa hidup. Nabi Sulaiman AS mampu bersikap bijaksana dan adil. Ia cerdas dan tidak pernah menyombongkan diri walaupun memiliki banyak keahlian.