JOAQUIN MURRIETA SANG INSPIRASI ZORRO

JOAQUIN MURRIETA SANG INSPIRASI ZORRO?? 


California pada abad 19(sekitar tahun 1800an) mempunyai cerita tentang seorang bandit legendaris bernama Joaquin Murrieta.

Kisah hidupnya sempat diangkat menjadi sebuah novel, karangan John Rollin Ridge, tahun 1854. Tidak hanya itu, cerita tentang Murrieta disebut-sebut sebagai inspirator utama dari karakter fiksi Zorro (bahkan mungkin juga Batman).


Diceritakan oleh Ridge, Murrieta tidak serta merta menjadi bandit. Tetapi ada beberapa kejadian traumatik yang menjadikannya memilih kehidupan sebagai seorang penjahat.


Saat demam emas melanda Amerika, Murrieta memutuskan meninggalkan Meksiko untuk pergi ke California, yang pada masa itu amat dikenal akan produksi emas.


Tapi keputusannya menjadi seorang pencari emas tidak seindah harapannya, Murrieta kerap menjadi sasaran rasisme, Murrieta muda harus menerima dirinya diikat dan dicambuk. Lebih nahas lagi, dia pun dipaksa melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika istrinya diperkosa beramai-ramai.

Penderitaan dari Murrieta belum selesai. Kali ini saudara laki-lakinya menjadi korban salah sasaran. Sang adik laki-laki dituduh mencuri kuda; dan orang-orang di California menggantungnya di pohon.


Penyiksaan terhadap dirinya, pemerkosaan kepada istrinya, dan kematian adiknya, semua itu benar-benar membuat hati Murrieta terluka dan akhirnya menyimpan dendam, hingga Murrieta pun mengubah jalan kehidupannya. Dari seorang biasa yang merantau ke Amerika demi meraih kesuksesan, menjadi seorang bandit dan pencuri yang penuh dendam. Rasa dendam mendorongnya mencuri di seantero rumah dan bangunan milik Anglo-Amerika, semua orang di California adalah musuhnya. Ia tak lagi punya alasan untuk menjadi orang baik dengan kehidupan yang normal, sebagaimana ia kehilangan alasan untuk berhenti menebar teror.


Pada tahun 1853, kengerian tentang tindak kriminal Murrieta telah menyebar ke berbagai wilayah di Amerika. Semakin lama, orang-orang kian takut terhadap eksistensinya, dan mereka mendesak pihak berwenang agar segera menyeretnya ke pengadilan. Anehnya, rasa takut massa ini sungguh bergejolak, meski sebenarnya mereka masih bingung apakah Joaquin itu benar-benar ada atau tidak (?).


Sekalipun kisah hidupnya amat terkenal, sebetulnya tidak ada yang tahu pasti bagaimana rupa dan perawakan Murrieta. Popularitasnya tumbuh seiring dengan aksi kejahatan yang terjadi di California. Sungguhpun yang melakukan aksi ini ialah orang lain, tetapi senantiasa muncul prasangka bahwa Murrieta terlibat.


Desakan dari orang-orang pun membuat pihak berwenang bersikap tegas, legislatif California siap memberikan hadiah USD 6.000 untuk siapa saja yang bisa membawa kepala Murrieta.


Sebuah tim penyerang lalu dikerahkan, dipimpin oleh Deputi Sheriff Los Angeles, Harry Love. Tim itu menyerang kamp penjahat pada dini hari 25 Juli 1853 dan menewaskan delapan orang. Di antara mereka, salah satunya diduga Murrieta. Sebuah dugaan saja sudah cukup untuk menenangkan orang-orang di California. 


Sebuah plakat California Historical Landmark telah dipasang di dekat Coalinga di persimpangan State Routes 33 dan 198 untuk menandai perkiraan lokasi kejadian.


Sebagai bukti kematian para penjahat tersebut, Rangers memotong tangan Three-Fingered Jack, dan tersangka kepala Murrieta. Mereka menyimpannya dalam toples berisi alkohol untuk dibawa ke pihak berwenang guna meminta imbalannya. Para pejabat memajang toples sisa-sisa di Mariposa County , Stockton , dan San Francisco . Para penjaga mengambil alih seluruh California; dan para penonton dapat membayar $1 untuk melihat relik tersebut.


Demikian sekilas kisah Joaquin Murrieta semoga bermanfaat. 


Sumber : kumparan.com, Wikipedia

Minggu : 19 Mei 2024 jam 18.20