ABDUL JALIL BERGURU KE TIMUR TENGAH

ABDUL JALIL BERGURU KE TIMUR TENGAH


Selepas ayahnya wafat, Abdul Jalil diasuh oleh Syekh Nurjati digunung Jati, kemudian Abdul Jalil diangkat anak oleh Ki Gede Alang-Alang. 


Setelah cukup Umur, dan waktu itu Pangeran Walangsungsang (Menantu Ki Gede Alang-Alang) telah menjadi Penguasa Cirebon yang kaya, beliau memberangkatkan Abdul Jalil ke Timur Tengah untuk menuntut ilmu. 


Di Timur Tengah Abdul Jalil belajar pada banyak Ulama, ia pindah pindah dari satu Negeri ke Negeri lainnya, Mekah, Madinah, Bagdad dan Persia adalah tempat yang pernah ia singgahi, namun di Bagdadlah tempat menuntut ilmu terlamanya. 


Akhirnya, setelah 17 Tahun menuntut Ilmu, Abdul Jalil memperoleh gelar Pakar Agama (Syekh/Profesor) dari tempat ia menimba Ilmu. Selepas ini Abdul Jalil pun pulang ke Cirebon.


Sesampainya di Cirebon Abdul Jalil disambut oleh Pangeran Walangsungsang, ia pun pada mulanya ditunjuk untuk menggantikan Syekh Nurjati, namun Abdul Jalil lebih memilih mendirikan pesantren sendiri. 


Oleh Pangeran Walangsungsang Abdul Jalil kemudian diberikan perkampungan bebas pajak, namanya "Lemah Abang" lokasinya di Japura. Ditempat itulah Abdul Jalil membangun pusat dakwah dan Pesantrennya. 


Lama kelamaan, Abdul Jalil banyak santrinya, karena metode pembelajaran yang ia gunakan adalah metode termutakhir dizamannya, oleh Masyarakat Cirebon dan Santrinya, Abdul Jalil nantinya digelari dengan nama "Syekh Lemah Abang" sebab beliau merupakan seorang Pakar Agama yang pusat dakwahnya berada di Desa Lemah Abang