MAK LAMPIR (MAEMUNAH)
MAK LAMPIR (MAEMUNAH)
Kisah mengenai Mak Lampir sebetulnya adalah kisah yang melegenda di Sumatra Barat. Oleh para Produser Sinetron akhirnya kisah Mak Lampir ini diadaptasi menjadi sinetron dengan latar belakang kerajaan Mataram Islam.
Dalam versi aslinya, Mak Lampir waktu mudanya di panggil Lampir kadang juga dipanggil Maemunah, adapun nama lengkapnya adalah " Siti Lampir Maemunah" dan ketika sudah tua barulah ia dipanggil Mak Lampir.
Mak Lampir adalah perempuan Champa yang mengembara ke Sumatra Barat. Suatu waktu ia begitu cinta dengan seorang laki-laki yang berjuluk "Panglima Kumbang" namun cinta mereka tak direstui oleh orang tua laki-laki.
Karena tak direstui, Mak Lampir Pun pergi bertapa di Gunung Merapi (Sumbar), ia menjadi sosok yang sakti pembela kebenaran.
Suatu ketika terjadi peperangan antara dua kubu Prajurit, Mak Lampir ambil bagian dalam peristiwa itu, malangnya mantan pujaannya, yaitu Panglima Kumbang berada di kubu sebelahnya, sehingga keduanya kemudian bertempur. Dalam pertempuran itu Panglima Kumbang tewas.
Setelah peperangan usai, melihat orang yang dicintainya mati, Mak Lampir sangat sedih, akhirnya ia membangkitkan mayat Panglima Kumbang agar hidup lagi dengan kesaktiannya, namun syaratnya berat, efeknya dapat membuat Mak Lampir buruk rupa. Meskipun begitu Maemunah tetap melakukannya.
Setelah Panglima Kumbang hidup lagi, hal yang terjadi membuat Maemunah sedih, sebab Panglima Kumbang tak mengenalinya lagi bahkan menganggap Maemunah sebagai setan dan diusir.
Atas kejadian itu Maemunah marah, iapun setelah itu menjadi setan dan membenci pada kebaikan, ia menjadi orang jahat.