LEMBU SORA

LEMBU SORA


Lembu Sora dalam beberapa sumber sejarah mempunyai banyak sebutan atau nama, diantaranya adalah Pu Sora, Ken Sora dan Andaka Sora. Meskipun demikian sebutan Lembu Sora adalah sebutan yang paling Populer. 


Istilah Lembu dalam struktur Kerajaan Hindu-Budha di Jawa bermaksud orang penting setingkat mentri. Menurut Serat Pararaton, bahwa Lembu Sora mulanya adalah pejabat Kerajaan Singasari yang mendampingi Dyah Wijaya (Raden Wijaya) ketika melarikan diri ke Madura menghindari kejaran Jaya Katwang .


Selanjutnya, kiprah Lembu Sora yang tercatat adalah ia menjadi pahlawan Majapahit ketika ia dengan bala tentaranya berhasil menggempur Daha, Ibukota Kerajaan Kediri yang dibangkitkan lagi oleh Jaya Katwang. Lembu Sora dikisahkan sebagai orang yang dapat menjebol Benteng Kota Daha bagian selatan dan dapat membunuh Patih Kebo Mundarang. 


Selepas kekalahan Jaya Katwang oleh Majapahit, sebagaimana yang diberitakan dalam Prasasti Sukamerta (1296) Mpu Sora (Lembu Sora) diangkat oleh Raden Wijaya sebagai Rakyan Patih di Daha. Jadi artinya selepas takluknya Daha/Kediri oleh Majapahit. Lembu Sora didaulat sebagai perdana mentri di Kerajaan Kediri/Daha yang kala itu sudah menjadi bawahan Majapahit. 


Lembu Sora nasibnya tidak begitu baik, sebab di akhir hayatnya ia di cap sebagai pemberontak. Lembu Sora wafat pada tahun 1300 Masehi akibat dibunuh Tentara Pengawal Istana Majapahit karena dikira akan melakukan serbuan ke Keraton.