KEMBALINYA SANG SURYANATA BLAMBANGAN
KEMBALINYA SANG SURYANATA BLAMBANGAN
Ditulis oleh : Warisan Adiluhung Blambangan
Setelah kembali dari pengungsiannya di Lamajang, Pangeran Danuningrat yang telah menjadi muslim beserta keluarganya tiba di istana Manik Lingga Blambangan Hamuncar.
Mereka disambut langsung oleh Pangeran Blambangan Agung wilis beserta para wadya Agung Blambangan lainnya, Pangeran Danuningrat bahkan merestui adiknya tersebut menjadi raja Blambangan menggantikan dirinya meski hati Pangeran Agung wilis tidak setuju dengan permintaan kakaknya tersebut.
Beberapa hari kemudian, datang seorang utusan dari Kerajaan Klungkung yang bernama Gusti Ngurah Gelgel di kedhaton Manik Lingga Blambangan Hamuncar. Beliau diutus oleh raja Klungkung Dewa Agung Sakti untuk menyampaikan surat yang isinya mendamaikan konflik antara kakak-beradik yang terjadi di Blambangan dan mengundang keduanya di istana Klungkung didampingi oleh 11 bekel dari Blambangan sebagai saksi.
Pangeran Danuningrat menyanggupi undangan yang dikirimkan oleh raja Klungkung tersebut dan meminta adiknya Pangeran Agung Wilis menemaninya menemui Dewa Agung Sakti.
Keesokan harinya sebelum mereka berangkat ke Klungkung, datang utusan dari Mengwi yang dipimpin oleh Ki Wayahan Kotang, Ki Perangalas, dan Ki Tumbak Bayuh sebagai juru bicara dari kerajaan Mengwi. Mereka diutus oleh permaisuri Mengwi I Gusti Ayu Oka untuk datang ke kerajaan Mengwi bersama dengan Mas Anom Sutajiwa, Prabu Danuningrat sudah merasakan hal yang buruk atas nasib putera mahkotanya itu.
Dalam persiapan menuju Bali, rombongan akan diantar melalui laut memakai Kapal Jung Blambangan sebanyak tiga armada disertai oleh Pangeran Danuningrat, Pangeran Agung Wilis, Mas Anom Sutajiwa, Mas Stradi dan Mas Sekar( putera-putera Agung Wilis ), Mas Bagus Sulasari, Mas Gajah Anguli( ajar Gunung Srawet II ), Mas Kuru, dan Syaikh Bawafi( guru dharma rasul ).
Perjalanan rombongan itu dimulai dari pelabuhan Ulupangpang yang akan di nakhodai oleh Ki Reksa Samudra, namun setelah berjalannya kapal cuaca sangat buruk dan gelombang besar menghantam kapal yang ditumpangi oleh keluarga kerajaan sehingga rombongan tersebut terpaksa harus bersandar di pelabuhan terdekat yaitu Banyubiru.
Setelah bersandar di pelabuhan Banyubiru, sesegera mungkin Pangeran Danuningrat mengutus seseorang untuk melapor kepada raja Jembrana I Gustui Ngurah Jembrana yang merupakan adik sepupu Pangeran Agung Wilis dan raja Mengwi I Gusti Agung Made Munggu.
Blambangan, 2 Sukra Pahing wuku Mahatal 1946 çaka
Sumber:
Babad Wilis
Babad Mengwi
Babad Mas Sepuh
Babad Tawangalun
Babad Blambangan
Babad Ratu Mas Wilis
I Dewa Oka Widyarshana;Babad Pangeran Mas Wilis raja Bunutin