Gunung Kelimutu
Gunung Kelimutu memiliki ketinggian 1.639 meter atau 5.377 kaki di atas permukaan laut di desa Pemo, Kecamatan kelimutu, Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah di atasnya.
Danau ini dikenal sebagai Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Namun, warnanya selalu berubah seiring perjalanan waktu. Kelimutu adalah gunung berapi yang terus meletus yang pertama kali ditemukan oleh Van Such Telen yang merupakan warga negara Belanda pada tahun 1915.
Danau kawah di Gunung Kelimutu memiliki 3 macam warna yang berbeda satu sama lain. Ada yang merah, biru, dan putih. Danau kawah memiliki luas sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume 1.292 juta meter kubik. Ketinggian dinding antara 50 dan 150 meter. Dinding danau kawah diklasifikasikan sebagai curam karena memiliki kemiringan 70 derajat.
Ketiga danau kawah Kelimutu (Tiwu Ata Polo, Tiwu Ata Mbupu, dan Tiwu Nua Muri Koohi Fah) hadir dalam warna yang berbeda dari letusan Flores pada tahun 1886, pertama kali warnanya adalah: biru, merah, dan putih. Tiga warna bertahan lama hingga 1969, ketika Gunung Iya dekat Ende meletus, dan sejak itu danau-danau Kelimutu secara berkala suka berganti warna. Kadang warnanya biru-hijau, hitam, dan merah. Beberapa dua puluh tahun sebelumnya warna: biru muda, merah tua, dan hijau-menyala.
Taman Nasional Kelimutu juga menyimpan berbagai jenis burung cantik yang tercatat hampir punah. Selain itu, flora di Taman Nasional Kelimutu sama-sama mengasyikkan seperti taman nasional lainnya, meski tidak luas, tetapi keindahan dan keunikan menjadi daya tarik utama dan sayang untuk di lewatkan.
Tarif masuk kawasan Taman Nasional Kelimutu bagi pengunjung domestik akan dikenakan tarif sebesar 5.000 rupiah dan 150.000 rupiah untuk pengunjung mancanegara. Dan untuk biaya tambahan parkir kendaraan, untuk motor dikenakan 5.000 rupiah sedangkan untuk mobil dikenakan tarif 10.000 rupiah.