KISAH DAHSYATNYA SHOLAWAT NABI

KISAH DAHSYATNYA SHOLAWAT NABI 


Malaikat Jibril AS:


”Wahai Rasulullah, Barang siapa yang membaca shalawa keatasmu, tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan aku bimbing tangannya dan akan aku bawa di melintasi titian (Shirathal Mustaqim) seperti kilat menyambar”.


Malaikat Mikail AS:


”Ya Rasulullah, mereka yang bersholawat keatasmu, akan aku beri mereka itu minuman dari telagamu”


Malaikat Isrofil AS:


”Mereka yang bershalawat kepadamu, aku akan sujud kepada Allah SWT dan aku tidak akan mengangkat kepalaku, sehingga Allah SWT mengampuni orang itu (yang bershalawat)”.


Malaikat Izrail AS:


”Bagi mereka yang bershalawat kepadamu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh pada Nabi-nabi”.


Allahumma Sholli ”Alla Sayyidina Muhammad Wa’Alaa Ali Sayyidina Muhammad.


Kutipan dari kitab: Kifayatul Atqiya.


Syahdan, diceritakan tentang seorang perempuan datang kepada Hasan Al Basri r.a kemudian berkata, “Sesungguhnya aku memiliki seorang anak gadis yang telah meninggal, aku begitu ingin melihatnya dalam mimpi.


Maka aku datang kepadamu agar engkau mengajarkan kepadaku bagaimana aku bisa melihatnya.” Maka Imam Hasan Al Basri pun mengajarkannya hingga ia dapat melihat anaknya dalam mimpinya.


Betapa terkejut perempuan tersebut ketika ia melihat anaknya dalam keadaan diadzab, lehernya dibelenggu, kakinya diikat!! Dengan hati penuh kesedihan ia pun memberitahukan apa yang ia lihat kepada Imam Hasan Al Basri, dan beliaupun turut sedih mendengarnya.


Selang beberapa lama, Imam Hasan Al Basri meliahat dalam mimpi beliau, gadis tersebut telah berada di dalam surga dengan bertahtakan mahkota. Si gadis pun berkata,”Wahai Imam Hasan Al Basri, tidakkah engkau mengenaliku? Aku adalah anak dari perempuan yang datang kepadamu”.


Imam Hasan Al Bisri pun terkejut dan bertanya, ”Apa yang membuatmu menjadi seperti yang aku lihat sekarang ?”Gadis itupun menjawab,”Ada seseorang laki-laki melewati perkuburan kami, kemudian ia bersholawat kepada Nabi SAW sekali.


Ketika itu, di pekuburan kami ada 550 orang yang sedang diadzab. Lalu terdengarlah seruan, “Angkat siksa mereka dengan berkat shalawatnya laki-laki ini!!” Berkat shalawat itulah para ahli kubur itu pun mendapatkan ampunan Allah.


Demikian besar keutamaan satu shalawat. Maka Bagaimana dengan shlawat yang banyak ? orang yang senantiasa membasahi lisannya dengan Shalawat ? tidakkah ia akan mendapatkan syafaat Rasulullah kelak di hari kiamat?


Semoga Allah SWT memberi kita taufiq untuk kita terus memperbanyak bersholawat kepada Baginda Muhammad SAW, hingga kelak kita di kumpulkan bersama beliau di firdausil a’ala… Amiin... 


?????????? ????? ????? ?????????? ????????? ??????? ??? ?????????? ?????????... 


Dikutip dari kitab Mukasyafatul Qulub- Imam Abu Hamid Al Ghozali