GUMBANG bahasa Makasar dan Bahasa Bima nya TUNE
G u m b a n g
"Gumbang - berarti: Buncit ----- dalam dialek Lakiung, bahasa Mangkasara' - Takalar di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan."
Masih ingat dengan Gumbang?
Mungkin tak banyak lagi diantara kita ingat dengan Gumbang. Padahal masih ada ragam barang lainnya, seperti: Kaddaro, Bila, Tarompong, Bira’ Awoo. Barang-barang diatas sebutan bahasa Bugis dan bahasa Makassar di Sulawesi Selatan.
Wadah untuk menampung persediaan air bersih di rumah tangga kalangan kaum Makassar, disebut: Gumbang - memiliki arti: Buncit. Dan mungkin sebahagian besar orang cuma mengenal sebutan: Tempayang, dalam bahasa Indonesia.
Masing-masing barang dibuat dari bahan, ukuran, bentuk relatif berbeda, termasuk kegunaannya. Misal: Gumbang dibuat dari bahan: Butta Pi' - baca: Butta Pik - artinya: Tanah Liat. Bahkan ada terbuat dari: Batu Bulu' (Batu Padas), Batu Salo' (Batu Sungai) melalui proses pemahatan, waktu lama dan tenaga. Selain itu, saat membikin terbilang sulit, akan tetapi untuk menemukan bahan bakunya pun memerlukan waktu dan tenaga.
Jika menggunakan bahan 'batu bulu' - arti: batu padas', maka para 'pallangro batu - berarti: penrajin atau pemahat batu' akan mencarinya dipunggung-punggung bukit, tak jarang harus menggali terlebih dahulu. Tempat penggalian disebut: 'abbatung - artinya: tambang batu' kalau batu kali, maka biasanya tidak dipotong lagi berbentuk kotak, tapi utuh, langsung diangkat. Batu terpilih tadi dipotong sesuai ukuran dibutuhkan. Rata-rata berukuran 100 Cm x 80 Cm. Kotak batu kemudian dipikul beberapa orang menuju tempat pallangro batu dan setelah melewati proses pemahatan agak rumit, sarat filosofi dan kaidah khusus, jadilah Gumbang