SEJARAH AWAL BANDARA PALIBELO

SEJARAH AWAL BANDARA PALIBELO
Pada 9 Desember 1919, Smith bersaudara dan dua mekaniknya harus mendarat disekitar kepulauan Sunda kecil, kondisi pesawat vicker Vimy mereka harus di isi bahan bakar.
Instruksi radio terdekat, pengisian bahan bakar ada di Bima. Selama beberapa jam Smith bersaudara harus mengitari Bima untuk melihat landasan darurat, tulis Smith dalam diary perjalanan terbang pertama dari London ke Australia.
Bagian selatan tepian teluk ada tanah lapang yg sangat tepat, sangat cukup untuk manuver pesawat. Maka jam 10 pagi, mendaratlah mereka ditanah lapang tersebut, adalah moment awal pertama kali pesawat pertama mendarat di Bima.
Setelah mengisi bahan bakar yg dijual oleh BPM (Batavia Proteleum Maschappij), beberapa jam mereka beristirahat. Setelah semua siap, jam 13 siang mereka melanjutkan perjalanan menuju Kupang.
Hingga kini pilihan landasan Smith bersaudara, menjadi titik landasan Macintosh dan Emy (wanita pertama keliling dunia) untuk mengisi bahan bakar di Bima.
Landasan tersebut masuk dalam wilayah Palibelo, kini menjadi Bandara udara Sultan Muhammad Salahuddin.
Foto 1 pesawat vicker Vimy Smith bersaudara.
Foto 2 masyarakat Bima datang melihat pesawat Smith bersaudara.
Foto 3 Smith bersaudara menikmati kelapa muda sebelum melanjutkan perjalanan ke Kupang.
Sumber Fahrurizki