Reog Ponorogo

Selain sumber daya alam yang berlebih, kita juga kaya akan sejarah, bangga lah jadi bagian dari Indonesia.


Reog Ponorogo, yang awalnya dikenal sebagai "Barongan", dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam dari Bali. Seni ini memiliki kemiripan dengan kesenian Barong di Bali dan dianggap sebagai seni budaya dari Jawa Timur bagian barat-laut.


Cerita di balik Reog Ponorogo berkisah tentang Kelana Suwandana, raja Kerajaan Bantarangin, yang ingin melamar Dewi Ragil Kuning atau Putri Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Dalam perjalanannya, ia dicegah oleh Raja Kediri, Singa Barong, yang datang bersama pasukan singa dan burung merak. Raja Kelana ditemani oleh wakilnya, Bujang Anom/ganong dan pengawal raja yang disebut warok, yang memiliki kekuatan ilmu hitam. Pertarungan sengit terjadi antara kedua kubu, yang akhirnya berakhir dengan perdamaian.


Reog Ponorogo sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti pernikahan, perayaan hari jadi, dan festival kesenian. Pertunjukan ini tidak hanya penting secara budaya tetapi juga mempererat tali silaturahmi di masyarakat Ponorogo.


Pemerintah Jawa Timur telah mengusulkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda kepada UNESCO, menegaskan pentingnya kesenian ini bagi warisan budaya Indonesia.