ASAL USUL NAMA GODO DAN NISA SEDU
ASAL USUL NAMA GODO DAN NISA SEDU
Nisa Sedu salah satu pulau yg menjadi saksi bisu sejarah Bima, pulau kecil di selatan teluk Bima selain pulau Kambing. Dimana dahulu menjadi tempat kapal-kapal Portugis berlabuh sambil menunggu angin selatan.
Nisa Sedu masuk wilayah Palipena (Woha), dalam kamus bahasa Bima arti Sedu sendiri adalah cegukan yg diambil dari serapan bahasa Makassar.
Areal wilayah Nisa Sedu sudah menjadi rebutan para pelaut Eropa yg datang mencari pewarna dan kuda di Bima, tahun 1605 areal ini direbut oleh VOC (Belanda) hingga terjadi perang dengan pelaut Portugis.
Kemudian sekitar tahun 1865 perusahaan Hindia Belanda Hoofd van den Dienst der Zoutregie memperluas produksi garam di Bima setelah memonopoli hasil garam di Madura.
Wilayah pesisir Bima bagian timur teluk (Lawa Duwe dan Lawa Mori) di persiapkan untuk membuka ladang garam.
Hasil garam Bima cukup memuaskan dengan kristal yg sangat bagus, karena dukungan panas matahari timur yg baik. Produksi garam diteruskan oleh Hindia Belanda untuk suply wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Gudang-gudang penyimpanan garam dibangun dibagian timur wilayah Woha, oleh masyarakat Bima disebut Godo (gudang) juga pemukiman para pekerja garam.
Hingga kini produksi garam masih tetap dilakukan oleh masyarakat Bima. Namun yg menjadi kekhawatiran, apakah berkembangnya tambak bandeng maupun garam akan merubah Nisa Sedu menjadi daratan?
Sumber : Fahrurizki