Guru besar dan Imam Besar Dari Tanah Bima

Tokoh Ulama Berkelas dunia, Syeikh Abdul ghani Al-Bimawi Al-Bagdadi

Guru besar dan Imam Besar Dari Tanah Bima


Di Dalam sejarah Islam di Dunia ulama dari Bima-Dompu-Sumbawa tidak kalah hebatnya dengan ulama-ulama lainnya di belahan negara lainnya... "Sejarawan Belanda Dr. Peter Carey (1986) memuji daerah ini sebagai kesultanan di Indonesia Timur yang tersohor karena ketaatannya pada Agama Islam."


Sebut saja ia Syeikh Abdul Ghani Al-Bimawi (Al-bimawi) Bin Subuh Bin Isma'il Bin Abdul Karim Al-Bagdadai (La Bogdadi)Abdulgani lahir di paruh terakhir abad ke-18 kira-kira tahun 1780 di Bima.

Asal muasal Abdulgani dimulai dari Abdul karim, seorang da’i kelana dari Mekah kelahiran Bagdad. Konon Abdul Karim sampai ke Indonesia, pertama kali dari Aceh Sumatra kemudian menuju Banten, untuk mencari saudaranya. dari Banten, Abdul Karim mendapat informasi bahwa saudaranya itu ada di Sumbawa. Pergilah ia ke sana dengan melewati Pulau Lombok di bagian Utaranya, disana syeikh Abdul Karim mengajar masyarakat dengan Istilah "Waktu Telo" yang berarti "Waktu tiga" yang sampai saat ini masih terkenal baik oleh masyarakat Pulau Lombok itu sendiri, dan akhirnya dia berjalan hingga sampai ke Pulau Sumbawa dan sampai di Dompu. Seraya berdagang tembakau, Abdul Karim menyiarkan Islam. Hal itu menarik perhatian Sultan Dompu, lalu beliau diambil menjadi menantu. Dari pernikahan dengan gadis istana itu, Abdul Karim mendapat anak laki-laki bernama Ismail. Ismail pun mengikuti jejak ayahnya menjadi mubaligh. Ismail kemudian menikah dan mempunyai anak bernama Subuh.

Syekh Subuh sejak muda sudah hafal Al-Qur’an. Dia menikah dengan gadis Sarita, Donggo. Dari pernikahan itu lahirlah Syekh Abdulgani. Kehebatan ilmu Sykeh Subuh membuat Sultan Alauddin Muhammad Syah (1731-1743) Raja Kesultanan Bima mengundangnya ke Istana Bima. Beliau didaulat menjadi imam kesultanan Bima. Dan Menulis Al-Qur’an Mushaf Bima adalah prestasi luar biasa ulama ini. Mushaf yang beliau tulis diberi julukan "La Lino". "La Lino" sendiri berarti "yang menyeluruh" atau "melimpah ruah" Kitab tersebut dulunya tersimpan di kediaman keluarga sultan di Bima dan sekarang tersimpan di Museum Al-Qur'an Jakarta, dan kemarin tahun 2012 mendapat penghargaan sebagai mushaf al-qur'an terbaik dan terindah yang diselenggarakan di Yogyakarta dan menarik sekian banyak pengunjung yang hadir menyaksikannya. La Lino juga termasuk salah satu mushaf tertua di Indonesia. Syeikh Abdul Ghani Kemudian menikah dengan Putri Raja Dompu Sekaligus keturunan dari Syeikh Nuruddin dari Arab Magribi yg terkenal degan "Qaro'a Pidu" (7 buah alqur'an yg di bawah dari Tanah Haram). dan akhirnya melahirkan Syeik Mansur dan kemudian syeikh Mansyur melahirnkan Syeikh Muhammad dan Syeikh Mahdali atau akrab dipanggil Syeikh Boe. keturunan ini sampai terakhirnya biasanya disebut Ruma Sehe (Gusti Syeikh/Tuan Syeikh).


Al-Bimawi (Syeikh Abdul Ghani) yang merupakan Guru Besar (Setara Proff) Haramain merupakan salah satu Imam besar di Tanah Makkah Al-Mukarrammah dan diantara murid dan ulama yang ia luluskan adalah :

**Al-‘Alim al-‘Allamah asy-Syeikh Muhammad ‘Ali bin Hussin bin Ibrahim al-Maliki al-Makki dari Makkah,

**Syeikh Nawawi bin 'Umar Al-Bantani dari Banten Jawa (Imam Nawawi dari Banten),

**Pendiri Nahdlatul Ulama yaitu Kiyai Haji Hasyim Asy’ari,

**Syaikh Ahmad Khathib bin 'Abdul Ghaffar As-Sambasi,

**KH. Muhammad Kholil Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur,

*****dan masih banyak lagi muridnya yang lain...


Dan dia mendapat anugrah berupa gelar 'Sayyid Ulamail Hijaz' dari Negeri Timur, sebagaimana yang dicatat oleh Ustadz Khairuddin Az-Zirikli [Az-Zarkali] dalam kamus tarajimnya, Al-A'lam. Ia termasuk apa yang disebut Dr. Azyumardi Azra dalam Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan VXIII, 1995, sebagai penyambung mata rantai jaringan ulama Nusantara abad XIX dengan Timur Tengah.


Sayangnya Al-BImawi tidak terlalu banyak meninggalkan catatan dalam sejarahnya, Al-Bimawi senantiasa menyibukkan diri dengan mengajar, ibadah & menulis sampai datang ketetapan Allah pada tahun 1270-an H di Makkah. Dan dimakamkan di Ma'la dekat kuburan Khadijah istri Rasulullah.


#Indahnya ilmu pengetahuan