SARIDIN atau disebut SYEH JANGKUNG
Saridin atau sering disebut Syeh Jangkung adalah salah satu penyebar agama Islam di Indonesia yang terkenal di Karesidenan Pati. Saridin tokoh spiritual Panembahan Tandhoh Landhoh yang dulu mendiami Kabupaten Pati di zaman era bupatinya Ki Panjawi.
Syech Jangkung putra dari Sunan Muria dan Dewi Sujinah Putri Sunan Ngudung, beliau dikenal warga sebagai ulama berkharisma dan ahli Tasawuf sekaligus murid dan cucu Sunan Kalijaga.
Syech Jangkung diutus Sunan Kalijaga menyiarkan Islam pertama kali di sebuah desa bernama Desa Miyono. Masa hidup Saridin Syech Jangkung yang Lahir di tahun 1540 an masehi untuk mengasah kewaskitaan dan ilmunya waktu dari anak - anak hingga dewasa, melalui pengetahuan agama bersantri bersama sunan Kudus (hingga sunan Kudus Wafat di tahun 1550 an masehi).
Untuk menguji kewaskitaan Saridin, Sunan Kudus bertanya, “Apakah setiap air pasti ada ikannya?” Saridin dengan ringan menjawab, “Ada, Kanjeng Sunan Kudus.”
Mendengar jawaban itu, sang guru memerintah seorang murid memetik buah kelapa dari pohon di halaman. Buah kelapa itu dipecah. Ternyata kebenaran jawaban Saridin terbukti. Dalam buah kelapa itu memang ada sejumlah ikan. Karena itulah Sunan Kudus atau Djafar Sodiq sebagai guru tersenyum simpul.
Saridin juga mendapatkan ilmu agama islam dari Sunan Muria ayah saridin (hingga sunan Muria Wafat di tahun 1560 an masehi) dan memperdalam ilmu dan kewaskitaan bersama sang kakek Sunan Kalijaga.
Syeh Jangkung (Saridin) wafat tahun 1563 Tahun Saka Jawa tepatnya tanggal 15 Rajab atau Hari Minggu Pahing tanggal 20 Oktober 1641 Cengkalsewu, Kec. Kayen, Kab. Pati.
( Berbagai sumber)