3 Golongan Manusia dalam Menyikapi Al-Qur'an
Bismillah
Akal dan pikiran manusia dikuasai oleh hawa nafsu, kepentingan, dan tendensi yang mempermainkannya. Maka, seandainya urusan manusia diserahkan kepada akalnya yang terbatas, tentu dia tersesat dari jalan yang benar.
Diturunkannya kitab Al-Qur'an termasuk rahmat Allah untuk manusia, manusia membutuhkannya, karena akal dan pikiran manusia terbatas, tidak mengetahui manfaat dan mudarat secara rinci. Allah menurunkan Al-Qur'an kepada orang yang Allah pilih, yaitu Rasul-Nya Muhammad, supaya beliau Shallallahu 'Alaihi wa Salam menjelaskan kepada manusia maksud dari kitab Al-Qur'an tersebut, segala perkara yang Allah tetapkan termasuk hukum-hukum yang adil yang dikandungnya, wasiat2 yang bermanfaat, perintah-perintah dan larangan2 yang menjamin kebaikan hidup manusia.
Manusia terbagi tiga golongan dalam menyikapi Al-Qur'an:
1. Golongan yang beriman kepada semua ayat Al-Qur'an, mereka adalah orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah, Malaikat2-Nya, kitab2-Nya dan rasul-rasul-Nya.
2. Golongan yang mendustakan secara keseluruhan. Mereka adalah orang2 kafir, kaum pagan, orang2 musyrik, penyembah berhala, abdi setan, tukang sihir dan para filosof.
3. Golongan yang beriman kepada sebagian ayat dan mendustakan sebagian lainnya. Terhadap ayat yang mereka dustakan, maka mereka anulir, mengajukan syarat, pikir2 dulu, kemudian mereka palingkan kepada makna yang mereka karang2, karena tidak ridho dengan apa yang Allah tetapkan. Kekafiran mereka gak kurang2 dibandingkan dengan kekafiran golongan nomor 2 di atas.