Kapal JUNG Penguasa Laut Nusantara

Sejarah Kapal Jung Penguasa Laut Nusantara yang Terlupakan


Sebagai negara kepulauan, Indonesia dalam sejarah maritimnya telah merajai ekspedisi laut untuk perdagangan sejak berabad-abad silam. Kapal-kapal berukuran besar dibuat untuk menyalurkan komoditas rempah-rempah dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Kapal tersebut bernama Jung. 

Jung dalam bahasa Portugis dinamakan “Junco”, dan bahasa Italia adalah “Giunchi atau Zonchi”. Sebagian berpendapat bahwa awal usul kata “jung” dari bahasa China untuk perahu yakni “Chuan”. Namun yang lebih mendekati adalah kata “Jong” dalam bahasa Jawa. Pierre Yves Manguin bersikeras bahwa kata “Jong” ditemukan dalam sebuah prasasti Jawa kuno abad ke-9. Kemudian makna kata itu masuk dalam bahasa Melayu menjelang abad ke-15, ketika daftar kata-kata China mengidentifikasinnya sebagai kapal.

Dibalik perawakan kapal Jung yang besar bak raksasa, kapal ini dibangun dengan teknik yang cukup unik. Alih-alih menggunakan paku atau besi, kerangka Jung Jawa menggunakan pasak untuk merekatkan bagian kapal satu sama lain. Kapal ini terdiri dari empat tiang layar dan dinding besar yang merupakan gabungan dari empat lapis kayu jati. Jung Jawa juga menggunakan bermacam layar, mulai dari dua layar hingga empat layar besar, lengkap dengan sebuah busur besar sebagai kemudi angin.

Kapal raksasa Jung Jawa yang cukup tersohor pada masanya, sayangnya tidak banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia saat ini. Gagalnya regenerasi kekuasaan Mataram disebut-sebut sebagai salah satu penyebab terkikisnya peradaban kapal jung.


Referensi:

Manguin, Pierre-Yves (1993). 'The Vanishing Jong: Insular Southeast Asian Fleets in Trade and War (Fifteenth to Seventeenth Centuries).

Manguin, Pierre-Yves (1993). Trading Ships of the South China Sea. Journal of the Economic and Social History of the Orient. 36 (3): 253-280.

Poelinggomang, Edward L (2012). Sejarah Maritim Dunia. Makassar: Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan.