BANDAR BIMA
BANDAR BIMA
Bila ada pertanyaan seberapa tuakah Bima ? Jawabannya hanya satu yaitu Bandar Bima, kata kunci yg akan membuktikan tuanya Bima.
Dalam catatan pelayaran awal Masehi para pelaut Tiongkok sudah mengenal bandar Bima sebagai pelabuhan singgah dan dagang di timur Jawa. Perdagangan sejak dulu hingga kini yg masih hidup.
Abad 12 Masehi, komoditi perdagangan yg sangat laris kala itu adalah kuda, banyak kerajaan-kerajaan Jawa berlomba membeli kuda Bima dan Kore untuk perang.
Bukti lainnya adalah transaksi Cendana yg terbilang perdagangan tua yg hingga kini masih ada, Ketika para pelaut mencari sandalhout (Cendana) di Kupang, terlebih dulu mereka harus singgah di Bima untuk membeli perbekalan terutama lilin sebagai penerang.
Dalam bandar Bima, ada empat pelabuhan perdagangan yaitu Lawa Mori, Lawa Duwe, Sangyang Api dan Sape.
Bandar Bima mempunyai undang-undang dagang tersendiri. Bandar Bima dibawah kontrol Tureli Bolo, dan Syahbandarnya seorang pejabat Bumi Luma Kae.
Bumi Luma Kae diharuskan menguasai kurang lebih tujuh bahasa asing. Biasa jabatan ini dipegang oleh para keturunan Melayu.
Sumber Fahru Rizki