Istilah NCUHI

Bagi orang Bima, kata Ncuhi mungkin sering didengar. Ada yang mengidentikkan  Ncuhi dengan kepala Suku. Ada yang mendefinisikan dengan sosok yang sakti dan penuh kharisma. Dan ada pula yang menyamakannya dengan kepala desa(dulu gelarang). Semua definisi di atas adalah benar karena Ncuhi adalah seorang pemimpin dalam suatu masyarakat. Pada zaman dulu sebelum Bima memasuki masa kerajaan, wilayah Bima terbagi dalam kekuasaan para Ncuhi. Mereka menguasai lembah dan gugusan pegunungan di sekitarnya.

Nama para Ncuhi terilhami dari nama wilayah yang dikuasainya. Ncuhi adalah pemimpin yang kharismatik tradisional. Dan untuk diangkat menjadi Ncuhi adalah memang seseorang yang memiliki kharismatik, kemampuan, ketrampilan dan kesaktian.

Ncuhi asal kata Ncuri yang berarti kuncup atau cikal bakal kehidupan terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Dalam syair Bima dikemukakan sebagai berikut : ndi tangara kai Ncuhi, ederu duma na ba dou,, ndi batu weata lelena, ndi siri weata nggawona.(yang dinamakan Ncuhi adalah orang-orang pilihan. Untuk diteladani tingkah lakunya, numpang bernaung dibawah kebijaksanaannya). Tokoh Ncuhi adalah pemimpin tertinggi serta pimpinan wilayah dan dianggap sebagai seorang sakti. Dengan kesaktiannya itu, maka para Ncuhi berfungsi sebagai pimpinan adapt dan sekaligus spiritual. Dengan dasar itulah, untuk memisahkan wilayah-wilayah kekuasannya masing-masing ncuhi disebutkan dan dibatasi dengan nama lembah atau gunung yang dikuasainya.

Terdapat banyak sekali Ncuhi di Bima.Ada Ncuhi Kolo, Ncuhi Bolo, Ncuhi Buncu, Ncuhi Lambu dan lain-lain. Namun Ada lima orang Ncuhi yang tergabung dalam sebuah Federasi Ncuhi. Mereka antara lain, Ncuhi Dara yang menguasai wilayah Bima bagian tengah atau di pusat Pemerintahan.  Ncuhi Parewa menguasai wilayah Bima bagian Selatan, Ncuhi Padolo menguasai wilayah Bima bagian Barat, Ncuhi Banggapupa menguasai wilayah Bima bagian timur, dan Ncuhi Dorowuni menguasai wilayah Utara. Menurut sejarahwan Bima M. Hilir Ismail, bahwa zaman Ncuhi ini merupakan zaman Proto sejarah(Ambang Sejarah) dari zaman Pra Sejarah menuju zaman Sejarah. Karena pembabakan sejarah Bima meliputi zaman Naka(Prasejarah), zaman Ncuhi(Proto Sejarah), Zaman Sejarah yaitu masa kerajaan, zaman kesultanan dan hingga saat ini.

Pola kehidupan masyarakat Ncuhi adalah pola masyarakat Paguyuban yang telah hidup berkumpul berdasarkan sistim kekerabatan. Mereka sudah tidak lagi nomadden(berladang berpindah-pindah). Mereka sudah mulai membangun pemukiman dan bercocok tanam, berternak dan membentuk masyarakat dalam wilayah-wilayah tertentu. Hukum-hukum adat dan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat pada zaman Ncuhi ini terus berlanjut hingga masa kerajaan.