RUMAH PENINGGALAN SEJARAH (PANGERAN CUNGKAI) KAUR BENGKULU
RUMAH PENINGGALAN SEJARAH
{ PANGERAN CUNGKAI } KAUR BENGKULU
Sejarah kerajaan Kaur, abad ke-17
Kerajaan Kaur didirikan pada sekitar tahun 1697 oleh Pangeran Raja Luwih yang bergelar Sebrani Gunung Kaur, yang merupakan Putra dari Pasangan Dewa Sekanjang Hitam dan Dewa Sekanjang Putih, yang merupakan Saudara dari Ratu Darah Putih Penguasa kerajaan Banten pada masa lalu.
Puncak kejayaan kerajaan Kaur berada pada masa pemerintahan Raja Negara Muda atau Pangeran Cungkai dilangit VI pada sekitar tahun 1840. Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat ke terlibatannya dalam perang yang sangat panjang dengan Kompeni Belanda.
Dimulai dari dukungan yang diberikan kerajaan kaur kepada kedatuan Pasemah yang berperang melawan kompeni Belanda dalam perang Jati tahun 1825. Sampai akhirnya raja Negara muda terpaksa melakukan evakuasi ketanjung cina pada tahun 1842, dan tahta kerajaan terpaksa diserahkan kepada putrinya, Ratu Dale, yang juga dengan terpaksa memindahkan pusat kerajaan kedaerah pedalaman, tepatnya kedaerah kedu, yang sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan luas, Kabupaten Kaur.