Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Namanya sangat melegenda, bahkan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Sukarno berdasarkan Keputusan Presiden RI No.53 yang ditandatangani pada 28 Maret 1963.

Saking legendarisnya, sejarah Tan Malaka yang bernama lengkap Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka ini pernah diteliti oleh sejarawan Belanda bernama Harry Albert Poeze selama puluhan tahun. Poeze tidak hanya meneliti biodata Tan Malaka dan perjuangan Tan Malaka lewat arsip-arsip kolonial di sekitar Leiden dan Amsterdam, tapi ia juga mendatangi negara-negara yang pernah menjadi tempat singgah Tan Malaka selain Indonesia seperti Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, juga Filipina. Ia bahkan ke Rusia untuk melacak arsip Comintern soal biografi Tan Malaka di Moskwa. 

Sebelum Perang Dunia II, Tan Malaka hidup dalam penyamaran sekitar Asia Tenggara. Ia pun menggunakan banyak nama samaran seperti: Ilyas Husein ketika di Indonesia, Alisio Rivera ketika di Filipina, Hasan Gozali di Singapura, Ossorio di Shanghai, dan Ong Soong Lee di Hong Kong. Di akhir masa pendudukan Jepang, dia menyamar sebagai mandor di Banten dan menghabiskan waktu untuk menulis karya besarnya, Madilog. Di masa revolusi, Tan Malaka dianggap otak dari Peristiwa 3 Juli 1946. Dia menentang hasil perundingan Republik Indonesia dengan Belanda. Saat itu, Tan Malaka menuntut Merdeka 100 persen. Tan Malaka terlibat dalam Persatuan Perjuangan bersama Jenderal Sudirman. Tan Malaka juga pernah mendirikan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba). Partai ini pernah ikut Pemilu 1955, namun dibekukan pada tahun 1965. Tan Malaka terbunuh sekitar Februari 1949. Tan Malaka tewas ditembak oleh militer Indonesia tanpa pengadilan Kediri, pada 21 Februari 1949.

Selain dikenal sebagai seorang pahlawan nasional, Tan Malaka juga populer sebagai penulis. Buku-bukunya hingga kini masih melegenda. Beberapa judul buku Tan Malaka yang cukup terkenal: MADILOG, Aksi Massa, Dari Penjara Ke Penjara, GERPOLEK, Menuju Merdeka 100%, Muslihat, Naar de Republik Indonesia dan lainnya.