Patung leluhur dari kayu di Nias (pulau) sebelum tahun 1940.

Patung leluhur dari kayu di Nias (pulau) sebelum tahun 1940.


Note 

Digunakan di seluruh Nias sebagai perantara antara dunia orang mati dan dunia hidup. Patung-patung tersebut merupakan tempat tinggal sementara leluhur. Para leluhur menerima pengorbanan dari keturunan mereka untuk mendapatkan kesuburan dan kesejahteraan. 


Patung-patung yang berbeda semuanya memiliki tempat tertentu di dalam rumah. Patung utama nenek moyang selalu terletak di dinding sebelah kanan ruang depan, sering kali didudukkan di kursi yang dipotong dari panel dinding.


Bahwa ia merupakan nenek moyang laki-laki terlihat dari beberapa ciri : 

- lingga yang tegak, 

- hanya satu hiasan telinga di telinga kanan (wanita memakai perhiasan di kedua telinga), - janggut dan kumis serta hiasan kepala. 


Ini melambangkan pohon kehidupan, simbol seluruh kosmos, dengan pucuk pakis melingkar di kedua sisinya (ni'o wöli wöli).


Sumber : NMVW

Referensi literatur: H.W. Fischer - De eilanden om Sumatra, REM Cat. dl. IV, Leiden 1909, p. 219