Karir dan Prestasi Gajahmada

Gajahmada

Karir dan Prestasi


Gajahmada membesar dalam didikan ayah angkatnya Gajah Pagon. Dibekali  "aji jaya kawijayan"  ia menjadi Bekel Bhayangkara ( kepala pasukan pengawal raja ) untuk mengamankan Prabu Jayanegara (memimpin Majapahit 1309 - 1328 Masehi )

Menurut Pararaton ; Gajahmada sebagai Bekel Bhayangkara berhasil menyelamatkan Jayanegara ke desa Badander dan menumpas pemberontakan Ra Kuti ( Dharmaputra / punggawa istimewa sejak zaman Dyah Wijaya ) menurut pupuh Desawarnana atau Nagarakretagama-nya Mpu Prapanca : sebagai balas jasanya Gajahmada, iapun diangkat menjadi Patih daerah Kahuripan ditahun 1319. 2tahun kemudian ia menggantikan Aryatilam patih Daha / Kediri. 


Rentetan Pemberontakan :

Ranggalawe, 1295 

Lembu Sora, 1311

Patih Nambi, 1316

Ra Kuti, 1319

Pawandana, Pawagal, Ra semi, Ra Yuyu, Winehsuka Dll

Ra Tanca, 1328 berhasil menikam Jayanegara hingga tewas.

Selanjutnya Ra Tanca gantian dibunuh oleh Gajahmada. 

Karena membunuh Raja yang sah sedang bertahta adalah sebuah kesalahan.


Selanjutnya tahta Majapahit diserahkan ke adik perempuan Jayanegara, Dyah Gitarja bergelar Tribuana Wijayatunggadewi ( bertahta 1328 - 1350 M )


Tahun 1331 

Terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta, karena adanya persaingan antara Gajahmada dan Ki Kembar dalam perebutan Mahapatih. Ratu Tribuana berangkat sendiri memimpin perang ke Sadeng dibantu Adityawarman. 

Tahun 1334

Mahapatih Aryatadah ( Mpu krewes ) mengundurkan diri karena tua dan sakit-sakitan.

Gajahmada diangkat menjadi Mahapatih dan lahirlah Sumpah Palapa yang bunyinya :


Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amukti Palapa. Sira Gajah Mada

" Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, Lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung pura, ring Butuni, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa."


1343, Gajahmada menaklukkan kerajaan Pejeng, dalem Bedahulu - Bali.

1347, seluruh Sumatera melalui Adityawarman, hingga Ratu Tribuana Tunggadewi turun tahta.

1350 digantikan Hayam Wuruk naik tahta di usia 17tahun. Gajahmada masih memegang tampuk Mahapatih berlaku Perdana menteri. Di era Hayam Wuruk inilah wilayah Majapahit kian meluas hingga Samudra Pasai, Aru dan Deli.


1351 Perang Bubat

Hayam Wuruk ingin meminang Dyah Pitaloka Citraresmi dari kerajaan Galuh Pajajaran, Prabu Linggabuana mengantar  putrinya ke Majapahit, sesampai dipesanggrahan Bubat ternyata telah dihadang oleh pasukan Majapahit, terjadi kesalahpahaman antara Prabu Linggabuana dengan Gajahmada dan akhirnya perang, pasukan Sunda kalah banyak yang tewas termasuk Prabu Linggabuana maka Dyah Pitaloka Citraresmi melakukan "belapati" dan semua tewas.


Hayam Wuruk kecewa lalu melengserkan Gajahmada, dijauhkan dari perhelatan politik Kerajaan. Jabatan Mahapatih diganti Gajah Enggon, lantas Gajahmada pergi menyepi menjadi pertapa sebagai wanaprastha ( menyepi ke hutan ) melakukan Yoga Samadi di Madakaripura tempat kelahirannya dulu, tepatnya di Probolinggo antara kaki gunung Bromo - Semeru. disini terdapat air terjunnya Madakaripura yang tinggi tebingnya terdapat deretan ceruk dan 1 gua, Konon disinilah Gajahmada bertapa hingga akhir hayatnya...

1364


Gajahmada moksa !